QODRAT 2 (2025 )





Kenapa superhero lokal tidak bisa berkilau secerah Hollywood di layar lebar ? Saya pikir ini masalah budaya. Daripada sosok jawara dengan baju spandeks, kedok , dan jubah, warga Indonesia lebih memercayakan spiritualitas untuk membantu mereka. Maka hadirlah Qodrat, ustaz merangkap pahlawan super yang kemampuannya bukan bersasal dari radiasi kosmik atau serum khusus , tetapi dari doa dan iman.

Elemen superhero dalam Qodrat 2 memanglah lebih kental dibandingkan film pertama, di mana kandungan jumpscare semakin berkurang , dan jumlah baku hajar dibanyakin . Watak Qodrat (Vino G. Bastian) sendiri bukan pribadi yang ringkih . Bukanlah raut sendu, malah senyuman penuh kepercayaan yang kerap dia tunjukkan saat sebelum beradu jurus dengan musuh . Keyakinan dianya sudah kembali.

Visi Qodrat kali ini adalah mencari si istri, Azizah (Acha Septriasa), yang tidak diketahui keberadaannya semenjak bencana yang membunuh putra mereka, Alif. Qodrat 2 dimulai dengan episode yang mengulang pembukaan film pertama, tetapi dari pemikiran Azizah. Saat Qodrat tengah berjibaku merukiah Alif, di dalam kamar seberang, Azizah juga alami kejadian traumatik yang membuat merasa berdosa .

Peristiwa di atas melanjutkan catatan positif Charles Gozali hal melahirkan pembuka episode yang efektif mengikat perhatian penonton dalam film seram bikinannya . Dari sanalah ceritanya mulai bercabang. Qodrat mencari Azizah, sedangkan Azizah yang mengira si suami sudah meninggal bekerja di suatu pabrik yang disinyalir menumbalkan beberapa buruhnya.

Memberi peran seorang pribadi dengan cedera batin menganga ke Acha adalah keputusan yang tepat. Dalam suatu episode yang panjang, Azizah tampak kesulitan menjalankan sholat tobat. Mulutnya tidak dapat menuntaskan bacaan ayat suci meskipun telah dia kembali berulang kali . Acha memainkannya dengan hebat . Seakan setiap kali menyebut nama Allah, ada rasa sesak yang tiba-tiba mencekiknya.

Charles sendiri terlihat benar-benar mempercayai pemain-pemainnya. Tidak hanya menyangkut teknik kamera ( selain itu long take, close-upjamak digunakan untuk menangkap raut muka beberapa pemain), juga memakai musik besutan Aria Prayogi, yang didengarkan cuma saat betul-betul dibutuhkan . Charles berani memproses keheningan .

Bila mengulas penceritaan, novelty yang dibawa film pertama kali pasti tidak lagi berasa . Apalagi dibandingkan tiga tahun kemarin , jumlah seram tanah air yang religius telah semakin tumbuh di pinggiran kota . Tetapi selain itu , jalur Qodrat 2 ( terutama di set ke-2 ) memang seperti kekurangan tenaga. Kurang mistis yang bisa terus mengikat perhatian , juga urgensi . Kita mengetahui Qodrat akan menang dengan mudah di sebagian besar pertempuran , bahkan juga saat dia diamankan oleh Safih (Septian Dwi Cahyo) sang bos pabrik.

Minimal dokumen yang ditulis Charles Gozali bersama Gea Rexy dan Asaf Antariksa menawarkan kreasi berbentuk lain, yaitu modus operasi antagonisnya dalam menyebarkan teror . Lihat bagaimana beberapa tumbal menjumpai kematian mereka, atau medium yang digunakan untuk membikin Sukardi (Donny Alamsyah) kerasukan, yang berbuntut pada pertarungan dalam truk seperti trailernya yang ditunjukkan . Benar-benar inovatif !

Pembimbingan tindakan Charles masih sekeras umumnya . Gesit , berkekuatan , komplet dengan koreografi yang selalu membuat sang jawara tampil kece di muka kamera . Sebagai langkah memperjelas keyakinan diri Qodrat yang sudah kembali, komponen komedi seringkali dipasangkan di tengah-tengah baku hajar nya. Disebelah bersimpangan , Zhadhug tidak se-intimidatif Assuala, tetapi dampak praktikal yang digunakan untuk hidupkan figur bertanduknya pantas dikasih sanjungan tinggi.

Selanjutnya semua bersumber dalam suatu panorama di set ke-3 , yang menunjukkan lagi keseriusan beberapa orang dibalik franchise ini dalam tangani komponen agama di seram religius . Jika Qodrat pertama sukses mengeruk arti sentuh dari kalimat Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un, sekuelnya ajak menonton untuk mengingat kembali akar sholat sebagai tiang agama.

Ketika banyak seram keagamaan Indonesia seakan menyaksikan sholat sebagai ritus keagamaan remeh , Qodrat 2 malas melihat mata sebelah kesakralannya. Saat film superhero Hollywood menghamparkan jurang pemisah antara pahlawan dan manusia biasa yang mereka panjang, Qodrat 2 tidak mengeksklusifkan kemampuan super si ustaz. Semua dapat memiliki sepanjang siap memperkuat iman.


Posting Komentar untuk "QODRAT 2 (2025 )"